Dimulai pagi ini …
Sabtu, 03 Januari 2009
At the sunny morning… pagi ini indah. Kaliurang cerah, menekankan keindahan tubuh Jogja paling atas yang masih perawan. Nikmat nian mata ini memandang. Semburat berlapis jingga terurai di atas awan tipis di kaki langit sebelah timur. Menandakan matahari pagi bersambut. Di kamar bawah, melongok ke luar jendela… ada masjid di samping kamarku. Ehmm… pedesaan yang tenteram. Kalian tahu, kenapa aku lebih memilih tinggal di kost yang terletak di daerah perkampungan dan jauh dari keramaian? Karena di sinilah jiwaku mampu terendam dengan berbagai imaji ketika aku mulai melayangkan pikirku untuk menulis. Inspiratif.
Kalian akan aku ajak menikmati betapa di sini begitu damai…. Ada belantara di sebelah utara kost yang dibatasi dengan sungai kecil yang pastinya aliran sungainya bening. Tak begitu deras, lirih, dan alun. Satu lagi, yang membuat aku tak berpikir untuk pindah dari sini adalah karena di samping kamarku pas ada masjid. Ya, suara bapak tua yang selalu membangunkan warga ketika subuh hampir menjelang. Itu yang membuat aku tak ingin sekalipun beranjak dari kost ini. Ketika aku melamun di lantai atas, maka lamunanku akan tertangkap oleh para penghuni langit. Di lantai dua sebelah utara aku bisa langsung memandang merapi ketika pagi, jelas sekali lekukannya. Apalagi ketika dulu merapi sempat menakut-nakuti kami dengan muntahan panasnya. Berkemilau dari radius puluhan kilo.
Beberapa dari temanku bilang, “Afry, kok kamu betah sih tinggal di tempat seperti ini? Udah sepi, gelap lagi, dan pastinya kalau cari makan susah.” Aku tersenyum aja memberikan reaksi. Mungkin mereka tidak mengerti betapa diriku menikmati kesepian ini. Menikmati sebatas aku mampu.
Rabu, 07 Januari 2009
DituLis oLeh ... sunny_morning di 00.22
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 comment:
sepi,sunyi,senyap belajar mulai dari sekarang menyendiri jadi ketika saatnya sendiri kita mulai terbiasa.
ya..kedamaian tempat tinggal mu yang aku rindukan...
disini kita hanya diajari bertahan hidup dari hari ke hari.entah apapun cara yang diambil untuk bertahan hidup..beruntunglah dirimu..
tapi aku tahu,,bahwa hatimu akan terus basah merindukan kami...ANdri cs...hahaha..
disini aku mulai tertekan.entah aku yang terlalu lemah, cepat mengeluh, atau tekanan itu yang makin hebat.. aku kadang berdoa agar aku dijadikan singa muslim oleh Tuhan..
btw..diumurku yang 22 ini,aku sangat merindukan sentuhan wanita,,yang selama ini hanya bisa dipenuhi oleh ibu dan adikku tercinta..salahkah aku????
Well, I Think, seorang penulis tidak akan pernah sepi oleh suasana sunyi dan kesendirian becoz ada keramaian yang mampu meledakkan kata inspiratif dari surga imajinya..
so aku pikir penulis sepertimu bukan menikmati kesepian tapi menikmati kesendirian dan kesunyian..
yahh... thats true... duniaku ada di sini. dalam kesunyian... tapi, apa bedanya kesepian, kesendirian, dan kesunyian?? aku pikir semuanya sama, dinikmati tanpa ada orang di sekitar kita...
but, aku termasuk tipe orang yang selalu merasa ramai dalam kesepian kok, tapi tidak merasa sepi dalam keramaian loh...
hahah... I Love my Village... HUmm... salam kenal Calla.
dear... ma brother..
ya mas benar, hatiku terus menggelayut mengenang kebersamaan kita dulu. tapi, sungguh berulangkali aku katakan pertemuan singkat itu adalah tonikum penyemangat yang aku miliki. tadinya aku hampir rapuh karena perpisahan, tapi sekarang ... TIDAK!! Mas pun kudu demikian ya...
ms mau jadi singa muslim?? maka mas harus jadi kucing kecil dulu... mas berproses tidak instant. bertahanlah, karena mas adalah orang yang kuat.
memang uda saatnya, kehadiran wanita menjadi pelengkap hidup mas. tapi, sekali lagi, jangan kau cari wanita-wanita yang membutuhkan singa karena dia kuat.. tapi carilah wanita yang mau berteman dengan singa ketika dia lemah, bukan malah menerkamnya... oke mas. haha.
Posting Komentar