Setiap manusia mempunyai pilihan sendiri. Namun, mereka tidak mempunyai banyak pilihan untuk berkelana di ruang dan waktu yang telah disediakan. Manusia hanya butuh cara bagaimana mereka bisa menggunakan ruang dan waktu yang mereka miliki secara pas, dengan porsi dan komposisi yang tepat. Pada realitasnya, jika seseorang berada di ruang dan waktu yang tepat, sangat memungkinkan untuk mewujudkan optimalisasi diri secara penuh di berbagai bidang, demikian pun sebaliknya. Sangat besar kemungkinannya kesadaran diri yang mereka miliki akan membawa kekuatan besar untuk membantu mewujudkan mimpi mereka. Namun, jika seseorang tetap sulit, walau sedikit pun untuk berdamai (membangun toleransi dan mengambil tanggung jawab penuh) pada ruang dan waktu yang dipercayakan, diamanahkan kepadanya; ketika ruang dan waktu sudah tidak lagi berpihak kepadanya: keyakinan, kesadaran diri setinggi apapun, keunggulan sekuat apapun, penyesalan sebesar apapun, juga kebajikan sebaik apapun… semuanya hanya akan sia-sia. Tamat!! Tak ada yang lebih baik dari sebuah harapan yang menjadi kenyataan. Itulah kenapa mulai dari sekarang kita tidak boleh takut untuk bermimpi karena dari mimpi itulah kita menemukan dunia kita.
Oleh karena itu, peluang untuk memaafkan ruang dan waktu harus dioptimalkan secara cerdas dan bijak. Ketepatan seseorang di ruang dan waktu yang tepat, membuat seseorang dapat mencintai dan berkarya dengan baik. Untuk sementara, tulikan pendengaran dan butakan penglihatan guna mengikuti ke mana suara hati akan membawa diri kita. Menjadi manusia yang berkarakter dan berkepribadian muslim adalah strateginya. Berpedomanlah, ruang yang “terbatas” saat ini sebagai sarana meraih ruang yang lebih tinggi adalah kendali lajunya. Lebih bersikaplah proaktif dan progresif. Maka asa itu akan menjadi kenyataan yang lebih manis dari yang dibayangkan sebelumnya.
BANGUNLAH DARI RASA ENGGAN ANDA dan MULAILAH BERAKSI…!!
JALAN ANDA AKAN PANJANG, MAKA PERSIAPKANLAH KEKUATAN PENUH … Saya akan memberikan resep jitu yang saya dapat dari perenungan saya mengenai hakikat mimpi dan realita. Mungkin ini bisa dijadikan tonikum semangat untuk dapat meraih mimpi dengan kekuatan ekstra.
BERMIMPI -> BERPIKIR -> BERAKSI -> BERDOA
Saya menyebutnya dengan Sketsa Empat Bhe. Sketsa di atas adalah sumber motivasi saya ketika saya mulai bermimpi. John Maxwell juga memberikan kekuatan pada saya lewat kata-katanya, “Dimana tidak ada harapan di masa depan, maka tidak akan ada kekuatan di masa kini.” Kita mungkin tidak akan mampu mengubah dunia yang kita lihat di sekitar kita, tetapi kita dapat mengubah cara kita melihat dunia di dalamnya.
“Yakinlah bahwa kecemerlangan seseorang itu terlihat dari banyaknya masalah yang mampu ia hadapi…!” di atas adalah kata-kata perjuangan empat lima yang selalu saya ikrarkan di dalam diri saya untuk membuat saya terus bersemangat. Ada bayang indah masa depan di dalam mimpi saya dan saya berharap semua itu tidak hanya berakhir ketika saya terbangun dari tidur.
Terakhir, saya ingin membawa pembaca kepada dimensi yang membuat kita menyadari betapa kita diciptakan dengan potensi yang sama oleh Tuhan. Saya pun ingin mengajak para pembaca, pun saya yang terkadang masih lalai, untuk memanggil kembali mimpi-mimpi terang yang akan menjadi realita kita beberapa waktu yang akan datang. Barulah setelah itu, kita mendapatkan nobel sang pemimpi yang sempurna. The Great Dreamer. Yang mampu menjadikan mimpinya menjadi sebuah kekuatan untuk bergerak menjadikan diri menjadi lebih baik. Seorang yang besar memang harus berani untuk bermimpi besar. Jadi, jangan takut mewujudkan mimpi-mimpi kita karena sebenarnya kita mampu. Lebih mampu dari yang kalian pikirkan.
Jumat, 13 Maret 2009
BANGUNLAH DARI RASA ENGGAN ANDA dan MULAILAH BERAKSI…!!
DituLis oLeh ... sunny_morning di 06.14
Label: Kepada para pendaki iLmu...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comment:
Posting Komentar