CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 09 Januari 2009

Sebuah Asa yang terlantunkan oleh bibir yang basah oleh harap cemas... sang penyair ulung dari Kota selatan Merapi

Hanya bayangan… ya cuma kesemuan yang aku dapati
Aku cari dirimu tapi tetap tak nampak
Seperti apa rupamu bahkan sedetikpun aku tidak bisa membayangkannya…
Entah kenapa….
Tapi aku yakin calonku kelak adalah orang terbaik yang Allah pilihkan untukku…
Tiap malam, tiap waktu, seujung detik
Terus terlantunkan doa pengikat hati
Wahai adamku…
Di mana kau kini tak bisa kujamah
Ujung rambutmu, manis dan lembut kalimatmu, tegas pesanmu, sang penjaga perasaan wanita, tak pernah bisa kutemui…
Kuharapkan kau benar2 datang dalam mimpiku
Karena aku yakin engkau ada terciptakan untukku…
Tapi, sampai kapan diri ini terus menunggu??
Siapapun engkau, darimanapun asalmu, seperti apapun dirimu…
Kau tercipta sebagai belahan jiwaku…
Sepaham akan syariatNya… melantunkan doa pendekat jodoh…
Ah, rasanya lucu, hati ini terekat tanpa tahu keberadannya
Hati ini terpana oleh kedewasaannya
Siapakah kamu??? Siapa dirimu?? Hanyakah khayalan semata?
Tidak!! Kau ada di ujung harapanku…
Kau berada dalam dekapan hatiku yang teramat jauh
Tak terengkuh oleh waktu…
Tapi aku bener2 yakin kau untukku.
Kita bina rumah tangga bersama… lahirkan penerus yang memegang teguh peradaban… lalu kita kembangkan cinta menjadi sebuah harapan dan tujuan yang mulia…
Wahai pembimbing surgaku kelak…
Bawalah aku bersamamu… dalam dekapan ruang tak terbatas
Mas… akhi… aa… Abang... apapun sebutanmu
Kau hanyalah untukku
Seluruhku untuk jiwamu…
Kutunggu kehadiranmu… sampai kutemukan faktamu.

3 comment:

Fauziah Nurlitasari mengatakan...

kalo rejeki juga ga bakalan kemanaa...

eh, tapi kenapa gitu ya? coba kalo di balik kata2nya

kalo bukan jodoh gag bakalan menyatu.. hahaha

sunny_morning mengatakan...

haha... Fauz bisa ajah.

bener juga sieh, fiuhh... ngobrolin masalah jodoh emang ribet ya Fa. lagi amsa-masanya juga sih, hihi.

Banyak stimulan ni dari luar, tinggal bagaimana kitanya, mau direspon atau ga, betull???

ArdiE mengatakan...

Jangan mereka ditanya kapan bertemu. Jawabnya ada pada Al-Wahhab, yang memberinya tiada berbatas...

Jangan mereka ditanya lewat apa bertemu. Jawabnya ada pada Al-Khabir, yang pengenalannya tiada berjarak...

Jangan mereka ditanya bagaimana bisa mengangguk. Jawabnya ada pada Al-Jaami’, yang menyatukan segala yang terpisah...

Jangan mereka ditanya akankah bahagia jawabnya ada pada Al-Mahbub...

Ini jawab dari pinta mereka: "Allahumma inni as aluka hubbaka wahubba man ahabbaka wahubba kulli ‘amalin yuqarribu ila hubbika..."

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon cintamu dan aku memohon cinta siapa saja yang mencintai-Mu serta kecintaan terhadap segala amal yang mendekatkan aku pada cinta-Mu..."