CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 09 Januari 2009

Berbicara tentang Waktu ...

Mungkin perkenalanku aku pending ajah. Kalau boleh aku menyampaikan, sebenarnya tadinya aku enggan untuk membuat blog ini. Jujur, aku terlalu disibukkan dengan kegiatanku sendiri. Kampus, kerja, organisasi, dan profesi malamku. Menulis novel. Tapi… aku pikir, tak ada salahnya juga menjadikan blog ini sebagai sebuah media untuk saling memetik hikmah. Yah, kalau boleh aku jujur lagi, aku tergerak menulis blog ini karena ada seseorang yang menyuruhku secara tidak langsung dan aku terima itu sebagai sebuah tantangan. Mas Zul, makasih, ini sudah kupenuhi tantanganmu. Aku nggak mau kalah hanya oleh waktu. Aku nggak mau dikejar waktu…!! Karena sebenarnya akulah yang lebih berkuasa atas waktu.
Percaya tidak kalau waktu yang menentukan semuanya?? Waktulah yang akan mempertemukan kita dan waktulah yang akan memisahkan kita. Waktu yang akan membuat kita sembuh dari luka dan waktu pulalah yang membuat perih hati kita terus menganga. Ahh… picisan sekali! Terlalu pasrah itu namanya. Jika aku berpikir waktu yang menentukan hidupku, maka hidupku mati. Prosesku stagnan. Tak ada itu namanya kerja keras untuk memperbaiki segala yang udah terlewati di masa lalu. Aku mulai berpikir bahwa sebenarnya akulah yang lebih unggul dari waktu. Dunia itu ada dalam genggamanku bukan dunia yang menggenggam aku. Yang menggenggam kita adalah Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, bahkan dunia seisinya pun ada dalam genggaman-Nya. Salah besar jika aku dan kamu berpikir kita akan kalah oleh waktu.
Dulu aku seperti itu, memaknai waktu sebagai sesuatu yang selalu mengejar kita. Merasa waktu seakan begitu sempit dan tak adil buat aku. Tapi, ternyata itu kognitif yang salah. Skema yang tersimpan dalam otakku sudah salah kaprah. Entah dari mana dulu aku dapatkan pemikiran kerdil seperti itu. Yang pasti aku yakin bahwa reparasi otakku berjalan lancar. Aku terbangun dari ketidakberdayaanku karena pengalaman yang mengajariku dengan sabar. Ia menjadi tonikum mengalahkan obat yang dibuat oleh Kalbe Farma. Waktu bisa kita taklukkan, itu psinsipku. Jika kita kalah oleh waktu berarti kitalah yang lemah. Liat aja, waktu memang kiasan yang kuat, tapi toh dia diam, tak pernah memaki kita. Dia berjalan apa adanya, sesuai poros yang Allah tentukan. Lalu, kenapa terkadang kita menyalahkan waktu?! Aku bisa tersenyum sekarang. Melihat waktu berjalan di belakangku, kadang membersamaiku, tapi tak kan kubiarkan ia berada di depanku. Karena aku yang mampu bergerak lebih cepat, lebih lambat, bahkan diam. Namun, waktu… bagaimanapun kita, dia akan tetap berputar apa adanya.
Semoga mulai detik ini, ketika aku menyemangati diriku sendiri, aku mulai dapat berpikir lebih baik. Berpikir untuk meneruskan perjalanan hidupku. Mengejar semua target dan tujuan dalam peta kehidupan dengan waktu dan kesempatan yang aku cari. Mungkin kesempatan dan waktu itu sudah tersedia untuk kita, tetapi berhubung kepekaan kita lemah untuk membaca dan mengerti kesempatan itu, maka ia akan lewat begitu saja… sayang sekali. Afry, jadilah kamu lebih kuat dari sekarang. Kejar impianmu, wujudkan ia karena sesungguhnya kamu mampu menjadi lebih baik dari sekarang. Bersiaplah dengan cekatan dan bergeraklah selagi kamu diberi kekuatan.
“Terimakasih Allah, telah membangunkan aku dari tidur panjangku. Terimakasih Allah, telah memberi aku penderitaan hingga akhirnya aku merasakan kebahagiaan setelahnya. Terimakasih Ya Allah, atas semua nikmat sakit dan nikmatnya ujian hati selama ini karena aku tahu Engkau amat begitu menyayangiku dengan segala kekuranganku untuk bersyukur kepada-Mu.”

1 comment:

ArdiE mengatakan...

Waktu adalah sebuah pohon besar dan rindang, di mana kesempatan adalah buahnya. Ada yang datang dan berebut memetik buahnya. Ada yang hanya berdoa dan menunggu, berharap buah itu jatuh ke pangkuannya. Dan ada yang tak peduli karena hanya ingin berteduh di sana...